May 29, 2009

Salah Satu Kajian Neoliberalisme

SUARA PEMBARUAN DAILY


Judul: Mitos Perkembangan Negara
Penulis: Oswaldo de Rivero
Penerjemah: M Sya’roni Rofii
Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan: Agustus 2008
Tebal: 320 halaman

Ketika harus menghadapi tantangan-tantangan abad XXI, negara-negara Amerika Latin, Asia, dan terutama Afrika masih dipenuhi dengan berbagai proyek nasional yang tidak sukses. Tingkat kemiskinan yang benar-benar parah telah menghambat pembangunan nasional mereka. Minimnya teknologi juga menjadi kendala tersendiri bagi mereka untuk bersaing di kancah perekonomian global.

Dengan segera, dunia menyematkan sandangan eufemistis terhadap mereka sebagai negara berkembang. Istilah negara berkembang terkesan menawarkan optimisme bahwa suatu hari nanti negara tersebut akan mencapai perkembangan sebagaimana yang telah dicapai negara-negara maju. Benarkah demikian?

Untuk memastikan anggapan di atas, selayaknya kita mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, yang merupakan benang merah dari konstruksi perkembangan negara:

Bagaimana negara-negara akan mampu berkembang secara ekonomi ketika jumlah penduduknya terus saja bertambah dan komoditas ekspornya hanya berkutat pada bahan-bahan mentah dan setengah jadi?

Bagaimana perekonomian pasar dan masyarakat konsumer dapat terbentuk di negara-negara kawasan Amerika Latin, Asia, dan Afrika yang lebih dari 40 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, dengan pendapat kurang dari satu dolar per hari?

Bagaimana hampir 5 miliar penduduk dunia dengan pendapatan yang sangat rendah dapat terintegrasikan ke dalam pola-pola konsumsi global tanpa secara serius mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup?

Adalah Oswaldo de Rivero, seorang diplomat asal Peru, yang secara tegas menyatakan bahwa perkembangan negara berkembang hanyalah mitos. Sebuah mimpi yang diberikan oleh negara-negara yang terlebih dahulu merasakan kemakmuran, kesejahteraan, dan kemapanan, yang menebarkan pengaruhnya dalam bentuk wacana ideologis disertai bumbu hegemoni dan dominasi.

Tidak sedikit negara-negara miskin dan berkembang yang akhirnya tersungkur dan terempas oleh kerasnya percaturan global serta teknologinya yang menganut hukum rimba, sebagaimana ajaran Darwin: survival of the fittest.

Melalui buku inilah Oswaldo mempertahankan argumentasinya tentang mitos perkembangan negara. Di dalamnya diuraikan tentang sejarah perekonomian dunia, kemudian dianalisis secara tajam dampak yang akan ditimbulkan bagi negara-negara miskin dan berkembang. Oswaldo juga banyak menyinggung tentang ideologi kapitalisme, sosialisme, komunisme, nazisme, dan lain-lain. [Irham Sya'roni, Pegiat Forum Kajian Lereng Merapi (For KaLeM) Yogyakarta]