October 29, 2010

Tentang Sosok Mbah Maridjan

Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan (nama asli: Mas Penewu Surakso Hargo; lahir di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, 1927; meninggal di Sleman, Yogyakarta, 26 Oktober 2010 umur 83 tahun) adalah seorang juru kunci gunung Merapi. Amanah sebagai juru kunci ini diperoleh dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Setiap gunung Merapi akan meletus, warga setempat selalu menunggu komando dari beliau untuk mengungsi.

Ia mulai menjabat sebagai wakil juru kunci pada tahun 1970. Jabatan sebagai juru kunci lalu ia sandang sejak tahun 1982.

Sejak kejadian Gunung Merapi mau meletus tahun 2006, Mbah Maridjan semakin terkenal. Karena faktor keberanian dan namanya yang dikenal oleh masyarakat luas tersebut, Mbah Maridjan ditunjuk untuk menjadi bintang iklan salah satu produk minuman energi (diolah dari berbagai sumber).

Ia pergi dengan mewariskan nilai kesederhanaan, pengabdian, dan kebersahajaan.

Selamat jalan Mbah.

October 26, 2010

Sentuhan Mourinho Kian Bersinar

Jose Mourinho tidak pernah selesai mendapat pujian. Ia selalu menjadi bahan perbincangan dimanpun ia berada. Komentar-komentarnya yang khas menjadikan sosok pelatih berkebangsaan Portugal kian disegani.

Hari ini membaca media tanah air kita bisa melihat bagaimana seorang rival di dunia kepelatihan, yaitu Pep Guardiola menyanjung Mourinho. Pelatih Barcelona ini melihat prestasi Mourinho begitu mentereng dimanapun ia pelatih baik di Portugal bersama FC Porto, di Inggris bersama Chelsea, atau terakhir ketika membawa tim elit Italia, Intermilan menjadi peraih treble winners.

Kehadirannya di Liga Spanyol sebagai arsitek Real Madrid mulai menunjukkan hasil. Anak asuhnya mampu menduduki puncak klasemen dengan skor fantastis di sejumlah laga! Skor besar sekaligus menampik anggapan banyak orang yang melihat Mou sebagai sosok pelatih pragmatis. Menang adalah tujuan utama, gol dan permainan cantik hanyalah syarat.

Akankah Real Madrid mampu mempertahankan performanya seperti sekarang? Kita lihat saja.

October 25, 2010

Geser Putri Ayu, Klantink Menangi IMB 2010

Indonesia Mencari Bakat yang telah lama berlangsung itu akhirnya menemukan juara yang ditunggu-tunggu pemirsa. IMB sangat berbeda dengan program serupa, program ini membuat masyarakat Indonesia bangga, saya sendiri bela-belain nunggu aksi-aksi tak terduga bintang IMB. Selamat kepada para juara. Berikut beritanya saya cuplik dari post kota:

Selisih Tipis dengan Putri Ayu, Klantink Menangi IMB 2010

Selisih Tipis dengan Putri Ayu, Klantink Menangi IMB 2010Grup musik genre kroncong dari Surabaya yang personilnya para mantan pengamen memenangi kompetisi Indonesia Mencari Bakat (IMB) 2010 yang digelar Trans TV semalam.

Klantink mendapat point 50,03 persen dari 1,53 juta SMS yang masuk.

Meraih juara I dalam IMB 2010, Klantink berhak membawa pulang satu unit mobil Suzuki Splash, kontrak eksklusif dua tahun dan uang tunai 250 juta rupiah.

Sementara itu, Putri Ayu menempati Runner Up dalam IMB 2010 dengan point SMS 49,97 persen. Gadis 13 tahun yang memukau yuri dan pemirsa karena kepiawaiannya membawakan lagu-lagu seriosa, dan soprano, mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 150 juta.

Malam final IMB 2010 ini diikuti dua finalis yakni Ayu Putri Silaen dari Medan dan Klantink dari Surabaya. Keduanya bersaing ketat dalam malam final. SMS yang masuk dalam malam final IMB untuk mendukung dua finalis ini berjumlah 1 juta lebih.

Puluhan suporter dari Surabaya yang khsusus datang ke Jakarta untuk memberi suport kepada Klantink pada malam final IMB 2010, Minggu (24/10) berteriak senang saat nama Klantink disebut menjadi pemenang IMB. Yel-yel pun bergema di studio 1 Trans TV.

Grup yang digawangi oleh Budi, Ndowe, Cakmat, Rukin, dan Wawan itu menyatakan tak henti bersyukur atas pencapaiannya hingga babak final malam itu. Mereka berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada mereka selama ini.

Secara khusus Klantink berterima kasih kepada isteri Wagub Ny. Syaifullah Yusuf dan supporternya yang khusus datang dari Surabaya ikut hadir di malam final. dari Medan, Wakil Walikota juga khusus datang mendukung Putri Ayu.

JAGA ATTITUDE

Lima juri yang ikut mengawal final IMB 2010 ini yakni Tantowi Yahya, Adie MS, Rianti Cartwright, Titi Syuman, dan Sarah Sechan.

Para yuri malam itu menekankan kepada dua finalis pentingnya menjaga attitude ( tingkah laku). “Betapa banyak artis yang meraih sukses yang didapat dengan susah payah akhirnya hancur karena attitude, ” kata beberapa yuri.

“Dan buat yang sudah berkeluarga, jangan lukapan anak isteri. Ada artis yang sudah sukses tapi lantaran lupa anak isteri akhirnya jatuh, ” kata Tantowi Yahya.

Apa!?, DPR Ke Yunani Hendak Bertemu Plato dan Aristoteles

Mbah Maridjan dalam diam dan kearifan (ilustrasi/google)

Mbah Maridjan dalam diam dan kearifan menjaga Merapi (ilustrasi/google)

Belum selesai kontroversi yang satu datang kontroversi yang lain. DPR memang tidak pernah sepi dari urusan kontroversi. Namun sayang kontroversi yang dimunculkan DPR bukan sesuatu yang menyangkut sikap kritis mereka terhadap pemerintah atau sikap kritis untuk menghasilkan produk undang-undang yang berkualitas.

Kontroversi itu bisa juga disebut kekonyolan. Saya kira ada banyak tulisan dan postingan yang mengulas tentang perjalanan sekaligus studi banding Badan Kehormatan, Anggota dan Staf Ahli dari lingkungan DPR ke Yunani. Saya sendiri tergerak untuk menulis tentang ini karena membaca editorial Media Indonesia sabtu kemarin (23/10), disitu disebutkan 8 perangkat DPR akan berkunjung ke Yunani untuk melakukan studi banding terkait bagaimana parlemen Yunani menjalankan aktifitasnya. Dua point yang konyol dan aneh dari rencana DPR itu adalah:

1. DPR akan belajar di Yunani tentang bagaimana cara parlemen di negara yang belum pulih dari krisis keuangan itu ber-interupsi kala sidang berlangsung, apakah angkat tangan, angkat kaki, menggertak meja, angkat kursi dan seterusnya.

2. Salah satu komentar anggota DPR seperti disebut MI yang konyol menurut saya, “Kami bisa banyak belajar di sana karena Plato dan Aristoteles berasal dari sana,” kata Nurdin.

Untuk point pertama, interupsi hanyalah persoalan teknis dalam persidangan. Substansi dari sidang anggota DPR adalah bagaiamana agar argumentasi setiap anggota dapat diterima dengan memberikan keyakinan kepada anggota yang lain dengan jalur nalar yang sehat, semakin sehat nalar peserta sidang maka argumentasinya akan lebih mudah diterima. Sekali lagi, interupsi hanyalah bagian pinggir yang tidak terlau penting dalam persidangan, bisa dilakukan sambil SMS, sambil bersiul, atau sambil merokok. Untuk tidak mengatakan interupsi tidak penting sama sekali.

Untuk point kedua, apakah anggota dewan yang mengucapkan kalimat itu benar-benar sadar? Saya kira…..entahlah. Tidak ada yang salah untuk mengadopsi kebijaksanaan dan etika nilai yang lahir dari dua filosuf di atas, tetapi salah besar jika belajar ke Yunani untuk mengetahui ajaran mereka. Dua filosuf itu telah terkubur secara fisik bahkan ajarannya pun mulai ditinggalkan oleh masyarakat modern, disamping karena penemuan baru semakin banyak bermunculan dari kalangan ilmuan postmodernisme yang suka dengan term dekonstruksi, juga karena Plato dan Aristoteles tidak pernah bertemu dengan suasana persidangan seperti yang dihadapi DPR sekarang.

Atau, kalaupun harus belajar dari mereka tidak harus datang ke Yunani, karena Yunani saat ini lebih cocok untuk dijadikan tujuan wisata dan pemerintah Yunani pun menggenjot promosi wisata, datang saja ke kampus-kampus di Indonesia. DPR bisa menemukan begitu banyak guru besar atau yang hampir menjadi guru besar karena banyak meneliti tentang filsafat dari jaman kuno sampai jaman post-modern, Plato dan Aristoteles adalah bagian kecil dari kapasitas mereka. Datangkan guru besar itu jika ingin tahu bagaimana konsep etika filosuf dan kecocokannya dengan di Indonesia. Dari segi ongkos tentu lebih murah. satu persen dari ongkos ke Yunani yang mencapai angka 1.4 milyar rupiah.

DPR juga tentu perlu berkaca pada kearifan yang ada di tanah air. Tidak sedikit kebijaksanaan lahir dari anak bangsa ini. Sebut saja salah satunya adalah Mohammad Hatta, sang proklamator yang banyak menulis tentang filsafat. Bukunya yang terkait dengan filsafat adalah “Alam Pikiran Yunani,”–Plato dan Aristoteles adalah bagian kecil yang dikunyah Bung Hatta. Dari hasil berfikir Bung Hatta mewarisi filsafat politik luar negeri Indonesia yang “Bebas Aktif”, hingga hari ini masih menjadi pedoman republik ini berinterasi dalam hubungan antar negara. Buah pikiran yang brilian untuk membawa Indonesia dari kemelut. Hatta juga dikenal sebagai peletak dasar demokrasi Indonesia. Salah besar jika melewatkan Hatta yang tahu betul bagaimana mengelola Indonesia.

Selain kearifan yang diwariskan Bung Hatta, kearifan yang juga tidak boleh dilewatkan adalah sosok yang selalu setia menunggu Merapi walaupun berstatus siaga, dialah filosof yang masih hidup dan menjadi pengawal Merapi, Mbah Marijan. Mbah Maridjan dalam banyak kesempatan menolak berfikir mainstream, di saat pemerintah melalui teori ilmiah mengatakan Merapi tidak lama lagi akan meletus, tetapi Mbah Marijan berkeyakinan sebaliknya. Ia tetap di lereng Merapi dan akan turun ke tempat yang aman sampai ada instruksi dari Sultan. Mbah Marijdan yang juga model iklan “roso!!” yakin tugasnya sebagai abdi dalem adalah menjalankan perintah Sultan tanpa intrupsi sedikitpun, SK yang dikeluarkan pihak Kraton sejak ia menjabat awal mula adalah menjaga Merapi, si Mbah pasti turun gunung manakala Sultan meminta, itulah filosofi kesederhanaan untuk merelakan diri bagi kepentingan lebih luas.

Jika anggota dewan hendak studi banding ke Mbah Maridjan cukup dengan membayar tiket pesawat tujuan Jakarta-Jogja. Murah bukan?

Grafis filsuf tengah berdiskusi dan berinterupsi (ilustrasi/google)

Catatan: sebelumnya saya posting di kompasiana (24/10)

October 21, 2010

Ketika Pak SBY Terharu

Pak SBY kala berpidato (ilustrasi/kompas)

Pak SBY kala berpidato (ilustrasi/kompas)

Tiba-tiba saja suasana ruangan menjadi sunyi senyap. Intonasi yang tadinya datar terhenti di tengah jalan. Kamera wartawan tak ketinggalan mengabadikan momentum itu, sehingga saya dan kita semua yang kebetulan nonton berita bisa menyaksikan secara langsung dari tempat tinggal masing-masing. Apa gerangan? Adakah ini karena faktor demonstrasi beberapa hari belakangan yang terjadi di hampir seluruh pelosok negeri dengan tuntutan meminta presidennya mundur? Atau suasana persaingan politik di tingkatan elit yang mulai menunjukkan wajah sebenarnya?

Tidak. Ternyata tidak ada kaitannya dengan politik seperti prediksi saya. Melainkan situasi yang terekam itu adalah ketika pak SBY memberikan sambutan memperingati hari agraria. Konon–seperti terlihat di layar televisi– pak SBY terharu dengan nasib rakyatnya dan memutuskan untuk menitikkan air mata. Sembari mengheningkan cipta sejenak.

“Sudah saatnya rakyat menjadi tuan atas tanahnya sendiri di negeri ini,” kira-kira begitu kutipan pernyataan pak SBY.

Selain itu, hari peringatan agraria ini secara simbolis menghadirkan beberapa petani mewakili serah terima tanah untuk petani lain di seluruh Indonesia. Berhektar-hektar tanah diberikan kepada rakyat untuk dikelola sebagaimana mestinya.

Tentu saja rakyat akan dengan senang hati menerima pemberian dari negara, tetapi satu hal yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah, setelah mendapatkan tanah lantas mau apa? Itu yang sering terlupakan oleh birokrat kita. DIberi pancing tetapi tidak diberi umpan, lebih miris lagi jika tidak mendapatkan pendampingan yang justtu lumrah dilakukan pemerintah dari negara negara-negara industri penganut ekonomi neolib di luar sana.

Pesan dari tulisan ini, semoga pemerintah selalu dekat dengan rakyatnya, menjadikan rakyat sendiri sebagai tuan di negeri sendiri, diberikan modal untuk mengelola sawah yang telah diberikan. Darimana modalnya? Tidak susah kok tinggal pak SBY mengontak menteri keuangan agar dana untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak begitu penting dialihkan ke sektor-sektor rill semacam ini. Sebab sektor yang tidak riil sekaligus “tahayyul” seperti ongkos studi banding untuk belajar KEPERAMUKAAN ke Afrika, membangun kolam renang baru anggota DPR atau rencana mengunjungi wajah masa lalu Yunani yang belakangan ramai terdengar, hanyalah kamuflase yang tidak mendatangkan manfaat sedikitpun.

Salam Kompasiana,

(M Sya’roni Rofii)

October 18, 2010

Gulingkan SBY, Investor Kabur???

Pak Fadel dalam sebuah forum (ilustrasi/detik)
Pak Fadel dalam sebuah forum (ilustrasi/detik)

Berita tentang upaya penggulingan presiden SBY terus berhembus. Pertemuan pada Jum’at lalu di kantor PP Muhammadiyah yang dihadiri sejumlah tokoh nasional itu hingga kini terus menjadi bola liar yang lari kemana-mana atau ibarat bola salju yang kian membesar. Kenapa berita ini menjadi pusat perhatian?

Tentu saja karena yang hadir saat itu adalah tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar. Masing-masing mereka memiliki potensi untuk mengerahkan massa, memiliki jabatan yang sangat strategis, mempengaruhi opini publik dan seterusnya. Yang saya ingat dari hasil membaca berita diatanyanya adalah ada pak JK, pak Mahfud MD, pak Taufik, pak Marzuki atau pak Juki (meminjam istilah di kompasiana), pak Adi masardi dari Gerakan Indonesia Bersih, ada pak Rizal Ramli, dan tentu saja tuan rumah pak Din.

Ditanya soal isu penggulingan yang kiat panas itu, “emang kita bodoh diajak menggulingkan pemerintah yang begitu kuat, popularitasnya masih 67 persen,” jawab pak mahfud kepada detik. Mahfud menambahkan bahwa pertemuannya di pp muhammadiyah tidak menyebut sepatah katapun tetang SBY, meski diakui ada dari peserta rapat yang cukup keras bahasanya, seperti pak Rizal, tetapi itu pendapat pribadi tidak merepresentasikan semua terang pak mahfud.

Selain pertemuan hari jumat lalu, dikabarkan akan ada aksi massa untuk melakukan evaluasi atas kinerja presiden SBY, aksi itu rencananya akan berlangsung 20 oktober bertepatan dengan ulang tahun kepemimpinan SBY. Evaluasinya seputar SBY masih belum juga berubah dengan politik pencitraan, kalau begitu terus dan tidak ada perbaikan kepemimpinan maka dirasa perlu untuk mengistirahatkan pak SBY sebelum 2014, kira-kira begitu berita yang beredar di media massa.

Tapi, satu hal yang saya tidak habis pikir adalah kenapa berita-berita seperti ini selalu dibesarkan. Dan pemerintah juga meresponnya berlebihan. Apa salahnya tokoh nasional berembug untuk mencari solusi (padahal yang ikut bertemu juga pak Juki kader demokrat)? Kenapa khawatir dengan demonstrasi massa, toh itu untuk mengingatkan pemerintah untuk merubah cara menyelesaikan setumpuk persoalan yang dihadapi bangsa ini? Artinya, masyarakat indonesia peduli dengan pemerintah, membantu pemerintah berfikir alternatif.

Berita dari Peru

Fadel Muhammad, menteri pak SBY untuk urusan laut dan ikan, merujuk berita detik lagi, menelpon dari Peru bahwa pak Fadel sedang berada di Peru untuk mengundang investor datang ke Indonesia. Pak Fadel menyebut berita penggulingan SBY sudah terdengar dimana-mana bahkan sudah sampai di Peru. Jika jadi presiden SBY digulingkan maka tidak menutup kemungkinan para investor ragu atau bahkan enggan datang ke Indonesia karena bingung siapa presidennya, kira-kira begitu asumsi pak Fadel.

Tentang pak Fadel yang tengah berada di Peru, saya jadi teringat dengan film The Terminal yang dibintangi aktor Tom Hanks, ceritanya Tom Hanks baru sampai di bandara dan pada saat bersamaan terjadi kudeta di negaranya yang otomatis menjadikan negara kelahiran Tom tidak memiliki otoritas pemerintahan, implikasinya surat-surat kenegaraan tidak berlaku. Pasport, KTM dan identitas lainnya berubah menjadi kertas tak bertuah. Tom diisolasi di bandara JF Kenedy. Tidak bisa masuk ke AS dan tidak juga bisa pulang kampung. Ia bisa pulang kampung setelah pemerintahan baru terpilih.

Akhir kata, ada baiknya pak SBY tidak membaca berita-berita menyangkut dirinya untuk satu bulan kedepan. pak SBY fokus membaca berita-berita perbaikan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, mempermudah akses modal buat ekonomi kerakyatan dan optimisme lain yang harus dikejar secepat mungkin jika tidak ingin kalah oleh negara tetangga yang sudah jauh meninggalkan kita.

Salam Kompasiana,

(M Sya’roni Rofii)

Repost dari kompasiana 13 oktober 2010

October 13, 2010

Wow, Agnes Monica go international!!

Agnes dengan gaun bermotif batik bersama artis lainnya dalam acara konfers di ajang AMA Amerika Serikat (ilustrasi getty images/agneszone)

Agnes dengan gaun bermotif batik bersama artis lainnya dalam acara konfers di ajang AMA Amerika Serikat (ilustrasi getty images/agneszone)

Agnes Monica akhirnya mewujudkan mimpi untuk bisa berdiri di panggung internasional. Agnes dikenal memiliki obsesi untuk go internasional mengikuti jejak artis Indonesia lainnya yang terlebih dahulu menjadi international public figure, sebut saja misalnya Anggun yang meskipun berpindah kewarganeraan Perancis tetapi tetap menjadikan Indonesia sebagai identitas tak terpisahkan. Anggun dengan berbagai apresiasi internasional yang telah didapat dipercaya sebagai duta PBB untuk urusan kemanusiaan seperti postingan kompasiana beberapa waktu lalu.

Artis multitalenta ini didaulat menjadi presenter pada acara penganugrahan dunia musik Amerika AMA didampingi sejumlah artis populer lainnya. Saya belum tahu kapan pastinya acara AMA berlangsung, tetapi konferensi pers untuk acara itu berlangsung 11 Oktober 2010 waktu amerika.

Meski Agnes kali ini hanya berstatus sebagai presenter paling tidak bisa menjadi batu loncatan prestasi berikutnya, sebab berada di panggung amerika seperti mantra ala harry potter yang mampu mengubah sesuatu yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Negeri paman sam adalah trend setter dunia keartisan dan masih berkiblat kesana. Begitulah hukum popularitas keartisan sementara ini.

Agnes bersama presenter lainnya (ilustrasi/agneszone)

Agnes bersama presenter lainnya (ilustrasi/agneszone)

Agnes sebelumnya telah menjajaki peluang go internasional dengan memulai tampil di kawasan Asia. Totalitas dalam berkarya adalah pelajaran penting yang dapat dipetik dari dara kelahiran 1983 ini.

Tentu tidak lupa, sukses Agnes dan cerita sukses putra-putri bangsa lainnya (langganan juara olimpiade sains) di mancanegara menjadi kebanggaan tersendiri buat masyarakat Indonesia. Prestasi anak negeri biasanya berdampak positif bagi citra bangsanya. Semoga prestasi lainnya terus berdatangan.

Reposting dari http://kompasiana.com/ziyarofii

October 11, 2010

Merawat Kedaulatan Udara

Menggapai Kedaulatan Udara

Judul : Berdaulat di Udara, Membangun Citra Penerbangan Nasional

Penulis : Chappy Hakim

Penerbit : Penerbit Buku Kompas

Tahun : Pertama, April 2010

Tebal : xi+327 halaman

Kecelakaan pesawat yang diduga merupakan pesawat Cesna di saat Airshow tengah berlangsung di Bandung bertepatan dengan ulang tahun salah satu korps ketentaraan Indonesia pertengahan September 2010 lalu mengingatkan kita akan sejumlah kejadian serupa di tanah air beberapa tahun belakangan. Sebelum ini kecelakaan serupa juga mengakibatkan korban pada personil TNI di daerah Bali. Adakah kasus ini menguak kondisi dunia penerbangan kita yang kian memperihatinkan?

Jawabannya tentu tidak simplistis, mengingat antara persoalan yang satu tidak lepas dari pengaruh dari persoalan lainnya. Harus diakui kondisi dunia penerbangan kita memang memperihatinkan. Untuk menyebut beberapa kasus misalnya, Indonesia di kawasan Asia memilki wilayah yang begitu strategis termasuk untuk kategori penerbangan, akan tetapi ironisnya kontrol penerbangan kawasan dipegang oleh Singapura, mengutip istilahnya Chappy Hakim bahwa TNI AU sulit untuk melakukan kontrol atas seluruh kedaulatan udara Indonesia mengingat sebagian kedaulatan udara RI berada dibawa kontrol FIR (Flight Information Region) negara tetangga itu, selain tidak mampu mengontrol penuh kedaulatan, Indonesia juga dinilai mengalami kemunduran dalam bidang industri penerbangan, di saat negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia dan India mulai mencanangkan proyek kemandirian dengan mendayagunakan industri dalam negeri, Indonesia malah mengupayakan penambahan pembelian produk asing.

Dua ilustrasi di atas menjadi bahan penting dalam perenungan Chappy Hakim melalui buku berjudul ”Berdaulat di Udara, Membangun Citra Penerbangan Nasional,”buku ini menarik untuk dijadikan sebagai bahan untuk mempetakan persoalan kedirgantaraan di Indonesia, sekaligus menciptakan road map dunia penerbangan di masa yang akan datang.

Menarik untuk mengulas bab tiga yang membahas tentang industri nasional dan cita-cita kemandirian, dalam bab ini terdiri dari tujuh tulisan yang menguraikan tentang industri strategis dan peluang yang dapat diambil oleh Indonesia. Chappy dalam analisanya melihat industri strategis yang dimiliki Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk bisa berbicara banyak dalam konteks internasional, ia mencontohkan PT DI (Dirgantara Indonesia) yang mampu memproduksi pesawat seperti C-212, CN-235, dan N-250. CN-235 termasuk kategori penting karena masih banyak diminati oleh Malaysia, Korea Selatan, Pakistan, dan Banglades. Selain berpotensi menciptakan tipe pesawat selain di atas, PT DI juga tengah melakukan kontrak prestisius dengan salah satu produsen pesawat terbang konsorsium Uni Eropa, Airbus A380, untuk pembuatan kerangka sayap pesawat yang juga dikenal dengan pesawat super mewah, the fliying hotel (Halaman, 83).

Melihat latar belakang Chappy Hakim yang begitu mentereng di dunia dirgantara dan sejumlah apresiasi yang diberikan kepadanya baik di dalam dan luar negeri rasa-rasanya tidak salah untuk menjadikan buku ini sebagai acuan penting bagi para pemerhati, pelaku dan stake holder di bidang kedirgantaraan. Di saat persaingan di bidang industri strategis begitu ketat, setidaknya pengalaman, mimpi dan gagasan kedepan salah satu anak bangsa ini paling tidak membuat kita lebih sadar akan pentingnya merawat Indonesia baik di darat, laut dan udara.

October 6, 2010

Sri Mulyani, Cristiano Ronaldo dan “Apa Hikmah Kepergiannya” (SMI III)

Ada kesamaan antara Sri Mulyani dan Cristiano Ronaldo, cerita terakhir dari keduanya adalah Ronaldo meninggalkan Old Traford untuk berlabuh di Santiago Bernabeu sementara SMI meninggalkan Indonesia untuk berkantor di World Bank Cristiano Ronaldo merupakan salah satu pemain terpenting dalam skuad Sir Alex Ferguson di Manchester United. Kedatangan anak muda dari Sporting Lisbon Portugal itu seakan menjadi anugrah terbesar dalam sejarah MU, kepandaiannya menggiring bola, kemampuan dribbling yang teratur ala brazil, sejumlah assist penting, tendangan roket mematikan adalah sejumlah talenta yang melekat pada diri CR7. Satu Ronaldo setara dengan tiga pemain: striker, winger, gelandang serang.

Keberadaannya di skuad MU—walaupun bukan satu-satunya faktor--membawa MU meraih sejumlah tropi bergensi, seperti Premier League, Carling Cup, Liga Champions, Kejuaraan Antrarklub Dunia, dll. Selama empat musim di Inggris ia mendapat sejumlah penghargaan penting di antaranya adalah pemain terbaik dunia, peraih sepatu emas, pemain terbaik eropa, ballon d’orb, dan penghargaan lainnya. Ia seolah menjadi ruh permaian MU, maka tidak heran kalau Ronaldo sedang cedera Fergie selalu kesulitan untuk menciptakan peluang kemenangan. Atau ketika ia pergi MU mengalami defisit tropi.

Sama halnya dengan Cristiano Ronaldo. Hal serupa juga terjadi pada ibu Sri Mulyani Indrawati (SMI). Tidak ada yang meragukan kapasitas seorang SMI di Indonesia, ia pernah menjadi salah satu menteri keuangan terbaik se-Asia, pernah menjadi satu di antara seratus wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME sejajar dengan Oprah Winfrey menggeser seorang Hillari Clinton, ulasan-ulasan tentang SMI selama satu semester ini datang bertubi-tubi dari berbagai perspektif baik itu para ilmuan yang mengetahui SMI saat berada di UI, para teknokrat di lingkungan Kemenkeu, atau para pelaku bisnis yang menjadikannya sebagai rujukan untuk memprediksi probabilitas perekonomian Indonesia, bagi mereka SMI mampu mentransformasikan integritasnya dalam banyak kebijakan penting. Sebut saja, perbaikan institusi ke arah good governance, amandemen sejumlah aturan perpajakan, maksimalisasi peran pajak bagi keuangan negara, efisiensi anggaran, menegur mereka yang tidak taat pajak baik yang dekat dengan kekuasaan atau mereka yang hampir memliki akses kepada kekuasaan.

Prestasi yang di ukir di tanah air menempatkan SMI sebagai simbol bersih-bersih departemen di Indonesia, ia juga belakangan setelah menyatakan pengunduran diri kabinet jilid dua banyak dirindukan oleh public tanah air, dukungan terhadapnya mengalir drastis entah melalui postingan di FB, twitter, atau Kompasiana yang khusus membuatkan ruang untuk para apresiator SMI. Begitu juga dengan gejala baru yang merasa kasihan dengan SMI lantaran tidak dibela oleh bosnya, padahal seharusnya jika boss turun tangan semua urusan tidak akan berakhir seperti ini, maka ada juga wacana untuk mempersiapkan SMI sebagai kandidat presiden 2014.

Kepergian Ronaldo ternyata membawa dampak positif bagi MU: potensi Nani yang tadinya tidak
bisa berkembang karena ada Ronaldo belakangan menjadi pilihan di skuad utama Fergie, ia dianggap mampu mewarisi permainan Ronaldo; Rooney yang tadinya terlalu berharap umpan matang dari Ronaldo belakangan mampu tampil agresif mencari bola sendiri dan mencetak banyak gol; Ronaldo pergi dengan nilai transfer trilyunan rupiah di saat MU butuh suntikan dana sehingga hasil penjualan Ronaldo cukup membantu keuangan klub.

Begitu juga dengan kepergian SMI, barangkali hikmah yang bisa dipetik adalah: pertama, SDM Indonesia memiliki tempat di mata internasional, brand manusia Indonesia seakan mendapat sertifikasi ISO atau meminjam istilah salah satu tulisan seorang ibu di Kompasiana –saya lupa tanggal berapa--yang menulis tentang SMI ”mampu menaikkan citra TKI indonesia”, meskipun SMI sendiri pernah duduk di posisi penting IMF; kedua, kepergian SMI paling tidak menjadi momentum untuk mencari SDM baru yang memiliki kapasitas setara SMI, saya optimis masih banyak talenta serupa (pak Agus Martowardoyo kita berharap mampu meneruskan sistem yang telah dibangun SMI); ketiga, SMI identik dengan kalangan profesional yang menjauhi politikus, meski demikian ia selalu mendapat dukungan dari masyarakat, kesimpulannya adalah kapasitas dan integritas seseorang menjadi parameter publik untuk menilai siapa yang baik dan tidak baik, maka siapapun anda (apalagi anggota kabinet) yang hendak bekerja secara maksimal maka bekerjalah semaksimal mungkin untuk rakyat dan jangan pernah takut permainan oknum DPR dan oknum pengusaha-politikus.

Ronaldo merasa perlu untuk pindah ke Real Madrid karena merasa perlu untuk mencari tantangan baru dan merealisasikan mimpi ibunya. SMI pindah ke Bank Dunia adalah karena hanya ada sedikit peluang bagi setiap generasi Indonesia untuk mendapatkan jabatan prestisius itu dan ini adalah kesempatan, begitu kira-kira jawaban SMI dalam wawancaranya dengan majalah Tempo.

Comment · LikeUnlike · Share

*
*
Anieq Dot, Habibi Ridho Rony and Eliyan Umamy like this.
*
o
Anieq Dot
paling tidak musim transfer berikutnya tidak terjadi blunder...artinya ketika

sama2 dipuncak popularitas akan terjadi sejarah terulang kembali.setiap pemain yang pindah ke

real madrid, akan menuai tuah...karena karakter yang punya real madr...id selalu begitu :

mencari pemain terbaik ditempat yang g baik...he9 :d

saya rasa terlalu percaya diri lo menyebut optimis lo SMI akan betah

disana..begitu jg dengan CR7See More
May 21 at 8:51am · LikeUnlike
o
Bibah Namharru Kokusakons Kita tunggu aja hasilnya.....
Kacang lupa akan kulitnya...atau
Tikus jatuh di atas beras...Jangan2 cm cangkul lg....
May 22 at 6:38am · LikeUnlike
o
Tan Rosyidov Dostoyevsky wah, analisa yang jempol, bung!
May 22 at 10:45pm · LikeUnlike
o
M Sya'roni Rofii ‎@aniq: real kayaknya perlu pelatih yg tepat, kabarnya Mourinho

kandidat kuat. seharusnya sekelas beny dollo mampu membawa real menang banyak...:O
akan lebih baik kalau saat populer mampu berbuat kebaikan untuk kepentingan orang

banyak...:)
May 23 at 8:30pm · LikeUnlike
o
M Sya'roni Rofii
‎@bibah: alangkah indah kalau rajin mencangkul untuk kesuburan lahan...:)

@Rosidov Ivanovic: besok mau buat pusat studi sepak bola dan politik. awakmu gelem

dadi donatur tetap ra? Jose mourinho wis siap jadi dewan pembina, pokoke we mantapla...h

Partai Chelsea Cabang Jatim segera terbentuk...:PSee More
May 23 at 8:33pm · LikeUnlike
o
M Sya'roni Rofii oya lupa, thanks buat jempol kawan2: aniq, habibie, elian..:)
May 23 at 8:35pm · LikeUnlike
o
Tan Rosyidov Dostoyevsky aku siap !!!....kujaminkan atau kuasuransikan seluruh

ragaku, tak tersisa.
May 26 at 12:57am · LikeUnlike

Catatan: diposting pertama kali di note pribadi di FB pada by M Sya'roni Rofii on Friday, May 21, 2010 at 7:41am.

Kabinet 2009-2014 Minimal Seperti Sri Mulyani (SMI bagian II)

Akhirnya, Presiden terpilih periode 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan sinyalemen terkait posisi menteri. Hal itu diungkapkan pada saat buka puasa bersama di kediaman Agung Laksono, akhir agustus kemarin. SBY menyatakan akan memanggil menteri (beberapa mediamenyebutkan dengan cara kontak langsung ke HP pribadi) pada minggu awal oktober.

Dalam kesempatan tersebut SBY secara eksplisit menerangkan kriteria-kriteria kabinetnya. Mirip dengan saat menguraikan kriteria calon wapres saat pemilu 2009 berlangsung. Secara garis besar--yang saya ingat dan bayangkan--kriterinya meliputi: punya integritas, akuntabel, bersih, jujur, dll.

Sejauh ini, kita banyak menyaksikan nama-nama berseliweran baik di media cetak maupun elektronik, lebih-lebih di dunia maya yang diusung oleh partai-partai mitra koalisi. Partai koalisi tanpa malu-malu menyodorkan sebanyak mungkin nama dan pada akhirnya keputusan memilih diserahkan kepada SBY.

Dalam catatan ini, sebagai warga biasa, kita hanya berharap presiden terpilih tidak salah dalam memilih kabinetnya. Performa kabinet yang ada sekarang cukup baik, tinggal melakukan tambal sulam ke beberapa lini yang kinerjanya kurang maksimal dan itu kebanyakan terjadi pada pos-pos yang diisi menteri titipan partai.

Mengapa Sri Mulyani? Pertama, yang pasti Sri Mulyani adalah kalangan profesional yang tidak ikut dalam arus perebutan kekuasaan sebagaimana yang lazim terjadi di lingkaran partai.

Kedua, menko perekonomian-keuangan ini telah banyak melakukan terobosan-terobosan di jajaran departemennya sehingga tercipta departemen yang bersih dan transparan jika dibandingkan dengan departemen lain.

Ketiga, wanita yang kembali dinobatkan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh 2009 versi
Forbes ini banyak membantu negara mendatangkan pajak lewat dirjen pajak yang telah dirombak.

Keempat, Seluruh kriteria SBY terpenuhi bahkan melampaui.

Kelima, Sri Mulyani dalam beberapa kesempatan berani beda pendapat dengan presiden/menolak perintah (seperti pada saat permintaan pencairan dana bagi salah satu perusahan dalam negeri dalam masa krisis global)--dan, tentu kita berharap periode berikutnya jika dipilih lagi Ibu Sri juga harus berhati-hati terkait dunia perbankan-ekonomi-makro yang sangat "neolib itu".

Beberapa alasan ini paling tidak bisa menjadi bahan pertimbangan presiden untuk memilih menteri lain untuk masa terakhir mengabdikan diri bagi negeri selama lima tahun ke depan.

Catatan: postingan ini juga pertama publish di note pribadi fb saya pada October 17, 2009 at 7:38am.

Membayangkan Kabinet Bayangan (SMI Bagian I)

Saya ingin mengawali catatan ini dengan melihat bagaimana euforia Liga Eropa yang kian
menyedot perhatian publik seantero jagad ini. Bursa Transfer pemain akhir bulan ini akan
ditutup. Banyak rekor transfer terpecahkan. C. Ronaldo menjadi pemain berbandrol 1,2 Trilyun,

Kaka 900 milyar, Benzema 600 milyar di daratan spanyol. Di daratan Inggris, jual-beli pemain
sangat merata dan mendekati angka transfer di Spanyol.

Sepak bola memang unik. Saat Dunia sedang mengeluhkan krisis keuangan global, para bos
eksekutif dan pemilik klub sepakbola justru jor-joran mengeluarkan uang jutaan dolar/trilyunan
rupiah untuk membeli pemain. Saat orang-orang sedang "ribut" akan nasionalisme, dunia
sepakbola justru menafikan semua itu dengan tunduk pada kekuatan finansial. Contohnya:
klub-klub elit eropa banyak dimiliki oleh investor asing, diisi pemain asing, dilatih pelatih
asing, dst. Seperti itulah Sepakbola.

Apakah ada persamaan antara sepak bola dan politik? Tentu ada. Dan, mari kita bicarakan. Saya
ingin menulis tentang squad yang baik dalam sebuah tim. bagi saya 4-4-2 adalah stragegi yang
cukup baik melawan klub lain (pengalaman bermain PS), ini banyak diadopsi oleh pelatih yang
menyeimbangkan antara menyerang dan bertahan. Sangat efektif.

Terkait politik, tentu ini dekat dengan menyusun kabinet seperti di negeri kita, menempatkan

orang yang tepat pada posisi yang tepat (right man on the right place). Presiden SBY
berkali-kali mengatakan bahwa tidak ingin membicarakan jatah menteri terlalu dini--tulisan ini
pun sebenarnya bukan dalam biulan yang tepat, sebab bangsa indonesia mayoritas sedang
berpuasa, tidak ingin berbuat dan bersikap yang menyimpang dari nilai religiusitas, tapi agar
lebih sopan anggap saja tulisan ini untuk mengingatkan sesama saudara sebangsa, karena saling
mengingatkan juga bagian dari ibadah puasa --, biarlah masa bhakti sampai oktober habis, nah,
setelah itu barulah kita berbicara berbagi menteri dengan siapa saja: ada partai koalisi, ada
tim sukses, ada kenalan, atau para profesional yang sangat banyak di Indonesia.

Banyak kalangan yang mengatakan sukses SBY-JK periode ini tidak terlepas dari beberapa menteri
yang sangat kompeten di bidang yang ditanganinya. Dalam sebuah tim memang pelatih tidak bisa menjamin semua lini bisa bekerja maksimal. Sehingga ada baiknya, yang baik kinerjanya dipertahankan (lebih banyak dari profesional) dan yang kurang baik dilepas saja. toh, presiden

SBY dalam kapasitasnya sebagai kandidat presiden berani menolak cawapres dari partai koailsi.
So What? Kita ingin mengatakan bahwa tim kita (squad) masih dikategorikan sebagai tim
underdog. Banyak masalah yang kian hari menerpa bangsa ini, ekonomi, pertahanan, pendidikan,
kesehatan, belum juga mampu dimaksimalkan sepenuhnya untuk kepentingan publik. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk mengingatkan presiden-wakil presiden agar lebih matang dalam
menentukan kabinet 2009-2014. WE BELIEVE IN INDONESIAN DREAMS!!

Catatan: Tulisan ini dipublish pertama kali di note fb saya pada October 17, 2009 at 7:30am.

October 4, 2010

Ada Beasiswa S-2 Biologi ke Uni Eropa!


Program beasiswa Uni Eropa atau Erasmus Mundus menawarkan beasiswa S-2 di bidang ilmu biologi yang dikenal dengan Program euSYSBIO. Program beasiswa ini bekerjasama dengan KTH Royal Institute of Technology (KTH), Swedia, Instituto Superior Tecnologico (IST), Portugal, dan Aalto University school of Science and Technology, Finlandia.

Program beasiswa euSYSBIO merupakan program pendidikan S-2 selama dua tahun, termasuk studi lanjutan antarnegara. Dengan program ini, para penerima beasiswa akan berkuliah di KTH atau Aalto University dan melanjutkan kuliah tahun keduanya di antara ketiga kampus tersebut.

Bagi yang tertarik, program beasiswa ini terbagi dalam dua kategori skema beasiswa, salah satunya kategori untuk kandidat non-Uni Eropa tetapi bukan berasal dari Norwegia atau Islandia. Untuk kategori ini, pelamar berhak atas biaya perjalanan senilai € 8000 untuk program dua tahun, asuransi senilai € 4000 per semester, serta tunjangan bulanan sebesar € 1000 per bulan.

Informasi lebih lanjut mengenai beasiswa ini bisa dilihat di www.kth.se. Batas akhir aplikasi diberikan sampai 15 November 2010.