September 30, 2010

Negara dan Bayang-bayang Senjata Ilegal


Membaca berita hari Rabu (22/9) terkait penyerangan markas Kepolisian Resor Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara yang menyebabkan korban di pihak kepolisian, tiga orang personil diberitakan meninggal akibat serangan bersenjata. Lantas membuat kita bertanya-tanya, seberani itukah kawanan perampok menyerang pihak keamanan? Kejadian ini sekaligus menambah deretan persitiwa kriminal yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan senjata lengkap.

Masih segar di ingatan kita bagaimana kawanan perampok bersenjata lengkap dengan kostum seperti aksi-aksi kriminal dalam film laga beberapa waktu lalu melakukan aksi perampokan di sebuah bank di Medan, tepatnya Bank CIMB Niaga. Aksi kriminal yang dilakukan pada siang hari di saat aktifitas dan kesibukan masyarakat tengah berlangsung, begitu juga dengan aparat keamanan yang tentu saja tengah siaga mengamankan wilayah hukum masing-masing itu seolah menyiratkan rendahnya sumpremasi hukum dan lemahnya kontrol keamanan.

Kejadian di atas tentu saja berdampak negatif bagi aktifitas sehari-hari masyarakat setempat, tidak menutup kemungkinan kekerasan bersenjata ini akan menimbulkan rasa cemas mendalam di lingkungan masyarakat, khawatir karena tidak mendapat rasa aman lantaran dibayang-bayangi oleh kelompok bersenjata yang tidak kenal korban. Jika polisi yang dibekali senjata lengkap berani di serang, bagaimana dengan warga sipil yang sangat berharap jaminan keamanan pada aparat keamanan?

Pihak keamanan, dalam hal ini jajaran kepolisian dengan timnya memang telah melakukan upaya maksimal untuk mencegah aksi kekerasan bersenjata dengan mengejar para pelaku kekerasan bersenjata. Hasilnya adalah, beberapa tersangka perampok Bank CIMB Niaga berhasil diamanakan oleh Tim Densus 88, mereka ditangkap di tempat berbeda.

Peredaran Senjata

Namun demikian, penangkapan yang dilakukan oleh pihak keamanan belumlah cukup, mengingat aksi kekerasan bersenjata hanyalah puncak dari gunung es. Setidaknya ada beberapa elemen yang patut menjadi perhatian aparat keamanan diantaranya adalah, pertama, kejahatan dengan menggunakan senjata berjenis M-16 dan AK-47 menunjukkan bahwa terjadi peredaran senjata dalam jumlah signfikan, boleh jadi merupakan efek dari sejumlah konflik bersenjata beberapa tahun lalu di daerah Sumatera, persenjatan eks GAM yang belum dapat dipastikan telah dimusnahkan semua, misalnya.

Kedua, jika merujuk pada ketentuan hukum hanya ada kelompok tertentu yang dibolehkan memegang senjata, seperti aparat keamanan, hakim, jaksa dan kelompok lain yang memiliki izin dari pihak keamanan. Di luar itu bisa dipastikan bahwa senjata yang digunakan adalah senjata illegal. Data yang dirilis SIPRI, salah satu pusat studi keamanan dan perdamaian berbasis di Stockholm yang juga memiliki konsen di bidang penelitian persenjataan, pada tahun 2009 menyebutkan bahwa peredaran senjata di Asia Tenggara termasuk tinggi, mengingat peredaran senjata kecil (small arms) sulit untuk dikuantifikasi karena jumlahnya yang begitu banyak.

Ketiga, International Crisis Group, yang dipimpin oleh Sidney Jones, sempat mengutarakan kekhawatirannya tentang perampokan bersenjata sejumlah bank yang terindikasi merupakan jaringan terorisme, asumsi ini bukan tanpa dasar memang mengingat pada tahun 2003 bank Lippo di Medan sempat menjadi sasaran perampokan kelompok teroris.

Sinergi Aparat

Kejadian di atas patut menjadi pelajaran bagi otoritas terkait. Langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan koordinasi antar pemangku kepentingan. Dalam jangka pendek, kekerasan bersenjata yang menimbulkan keresahan di masayarakat dan korban pada pihak kepolisian harus diungkap secara cepat dengan mengkoordinasikan setiap elemen keamanan, pihak kepolisian perlu bersinergi dengan pihak TNI, Badan Intelijen Negara dan Interpol. Sementara dalam jangka panjang, otoritas terkait perlu mengawasi peredaran senjata dan gerak pelaku kriminal bersenjata dengan pihak Imigrasi dan Bea Cukai. Negara tidak boleh kalah oleh kekerasan bersenjata. Dalam kondisi sekarang kredibilitas aparat keamanan sangat ditentukan oleh kemampuan untuk memberikan rasa aman dan jaminan keamanan.

September 29, 2010

10 Penentu Sejarah Internet


Pernahkan anda berfikir dan bertanya tentang mengirim surat dari Indonesia ke Amerika yang tadinya bisa memakan waktu lebih dari satu hari, tiba-tiba berubah menjadi hanya hitungan detik? Mengirim bahan presentasi kepada pimpinan yang tidak mungkin bisa tepat waktu karena kemacetan jalan kota, namun berkat bantuan email semua itu bukan masalah? Atau sekedar mengucapkan selamat kepada rekan kerja di luar negeri dengan menelepon berjam-jam yang otomatis mengeluarkan biaya cukup besar, kini cukup hanya dengan menggunakan fitur baru internet, selain biaya hemat anda juga bisa bertatapan langsung dengan lawan bicara anda dimanapun ia berada?

Bagi para peselancar dunia maya, situs Yahoo, Google, Wikipedia, merupakan mahluk yang tidak asing lagi. Sebab, fitur-fitur yang ada di situs itulah yang berjasa besar memudahkan komunikasi mereka. Yahoo dikenal sebagai raksasa penyedia surat elektronik (e-mail), Google sang mesin pencari terhebat, dan Wikipedia sebagai ensiklopedi terbesar dengan menyediakan tidak kurang dari seratus alat bantu bahasa dunia. Sadar akan kebutuhan dan animo masyarakat dunia, lantas membuat para pendiri atau pemilik situs (penyedia jasa) itu tidak berhenti berinovasi. Mereka terus berbenah membesarkan produk digital mereka.

Kita tentu masih ingat bagaimana seorang ibu Prita Mulyasari di tanah air yang oleh karena mengeluh melalui email lantas berhubungan dengan pihak pengadilan. Ia ditahan karena email itu. Beberapa waktu kemudian salah seorang yang bersimpati kepadanya, membuat causes dan group (salah satu fitur kelompok di Facebook). Dari Facebook kemudian mendatangkan simpati dari berbagai macam pihak: media massa, pemerintah pusat, kejaksaan agung, tim sukses capres, dll. Situs yang didirikan oleh Mark Elliot Zuckerberg ini memang sangat berpengaruh.

Artinya, keberadaan fitur-fitur baru di jagad internet tersebut, memiliki kontribusi begitu besar bagi setiap orang. Mereka memiliki pengaruh. Sangat berpengaruh. Lantas siapa yang paling berjasa dibalik semua itu?

Adalah Bill Gates, Steve Jobs, Jerry Yang, Evan Williams, Mark Elliot Zuckerberg dll. Merekalah Tokoh-tokoh dunia maya yang sangat berjasa dibalik semua itu. Nama dan Ide kreatif mereka mampu mengubah dunia. Pengaruhnya tak akan terlupakan dalam sejarah digital. Namun, seperti apa jalan panjang para pencetak sejarah digital itu dalam menuai sukses? Buku diatas patut dipertimbangkan untuk menjadi bahan referensi anda.

Judul : Sepuluh Orang Paling Berpengaruh di Jagad Dunia Maya
Penulis: Rony Khabar
Editor : M Sya'roni Rofii
Layout : Adil Sastrawan
Cetakan: Pertama, 2009
Penerbit : Annora Media Yogyakarta

September 28, 2010

Farah Quinn Menggendong Globalisasi

Siapa yang belum kenal Farah Queen?! Angkat tangan. Itu lho koki cantik nan seksi yang sering muncul di televisi sebagai bintang iklan seputar dapur dan masak-masak. Farah yang pernah lama tinggal di negeri Abang Sam menggeluti dunia perkokian hadir menyegarkan selera masak Nusantara, kehadirannya dalam program masak-masak di hari libur seperti melanjutkan estapet generai masak yang sebelumnya dipegang Bondan Winarno dengan slogan ”Mak Nyus”-nya.

Setahu saya, meski tidak mengikuti tiap episodenya, Farah Queen telah mengeksplorasi masakan Nusantara dari Barat ke Timur. Ada beragam masakan tanah air yang ditampilkan. Mulai dari yang manis-manis sampai ke yang pedas-pedas.

Perjumpaannya dengan makanan khas lokal di sejumlah daerah yang dikunjunginya bersama stasiun Trans Tv menjadikan makanan yang ”terpinggirkan” dari arena makananan fast food itu kembali mendapat tempat di publik tanah air. Masyarakat kita disadarkan akan kekayaan dan keanekaragaman makanannya: ”wow, ternyata makanan tradisional itu bisa menjadi sesuatu yang modern!”, kira-kira begitulah respon sejumlah pemirsa ketika menyaksikan acara kuliner itu.

Memang liputan seputar kuliner yang belakangan menjadi opsi pemberitaan sejumlah stasiun televisi tanah air cukup membantu memberikan referensi bagi masyarakat multimedia terkait kuliner yang menjadi favorit di sejumlah daerah. Sehingga bagi yang hendak bepergian ke seluruh penjuru negeri memiliki bekal sarapan, makan siang atau makan malam yang berkesan.

Tenyata cukup variatif makanan kita. Ini sekaligus mengingatkan saya pada beberapa judul film seperti ”Ratatouille” film kartun dengan setting Perancis yang bercerita tentang rahasia masakan sebuah restoran legendaris yang sangat tersohor, kemudian ”New in Town” film tentang relasi pekerja-perusahaan yang diperankan oleh Rene Zellwenger dalam film ini salah satu yang menarik adalah adanya resep makanan dari ibu-ibu di kampung kecil yang hak patennya dibeli oleh perusahaan sehingga si ibu dan perusahaan sama-sama mendapat keuntungan.

Jadi, point saya adalah, perlu bagi kita untuk menjaga kelestarian makanan khas Nusantara itu dan mematenkannya seperti yang rajin dilakukan negara-negara tetangga semisal Malaysia yang merujuk tradisi ”patenisasi” negara-negara industri. Jangan sampai kita terlena dalam kebanggaan semu tentang keanekaragaman makanan dan dimanfaatkan oleh bangsa lain.

Hal lainnya adalah, Farah Queen tentu bukan satu-satunya faktor penentu konservasi masakan Nusantara, tetapi secara teoritis kehadiran sosok ini mampu meng-upgrade produk lokal masuk ke dalam jaringan perdagangan global, teori yang sering digunakan para penstudi hubungan internasional dalam menjelaskan ini biasa dikenal dengan Global Value Chain. Keberhasilan menggunakan pendekatan ini bisa dilihat dalam produk-produk makanan semisal Mac Donald, Starbucks, KFC, Oh La La, dan lain-lain. Kesemua produk global ini awalnya hanya dari kios-kios biasa di daerahnya, tetapi kini bisa ditemukan di Amerika, Perancis, Timur Tengah, Indonesia, Afrika.

Awal 2010 arena globalisasi itu semakin kasat mata, China membuat kita tersadar bahwa globalisasi memang telah lama masuk ke ruang-ruang privat kita baik di sumur, kasur maupun dapur.

Rekomendasinya adalah, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdaganagan barangkali telah melirik sosok Farah Queen atau yang seprofesi dengannya, kalau belum ajaklah untuk bergabung sebagai duta masakan Nusantara, kesempatan untuk mematenkan masakan Nusantara itu belum terlambat, dan yang lebih penting lagi adalah mensosialisikan kepada masayarakat kita untuk ramai-ramai memaksimalkan kuliner sebagai salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.

Dengan harapan, kita tidak lagi khawatir dengan globalisasi karena ada mbak Farah Queen yang bisa menggendong produk lokal ke arena global.

(M Sya’roni Rofii)

Catatan: tulisan ini pernah saya posting di Kompasiana.

Merekalah Orang Terkuat di Dunia Saat Ini

Presiden Barack Obama di depan patung Superman

Presiden Barack Obama di depan patung Superman

Ada segelintir orang yang menentukan kehidupan umat manusia. Dari seglintir orang itu mereka berprofesi sebagai presiden, perdana menteri, pengusaha, ahli ekonomi, ahli IT, dan seterusnya. Saya mencoba membaca ulang rilis majalah Forbes tanggal 11 November 2009 lalu, yang merilis nama-nama orang paling berkuasa di dunia, “The World’s Most Powerful People 2009″. Dari 67 nama tersebut merupakan kombinasi dari para pemimpin dunia, pelaku ekonomi, dermawan/philantrofis sampai pelaku kriminal dan mereka diyakini merupakan sosok penting yang menentukan arah dunia.

Dalam daftar tersebut Presiden Barack Obama berada pada peringkat pertama. Alasan mengapa Obama berada pada level tertinggi adalah. “Memimpin negara dengan perekonomian paling dinamis, paling inovatif, terbesar di dunia; Panglima tertinggi militer terkaya dan paling mematikan di dunia; di jari-jemarinya bergantung senjata nuklir berisi lebih dari 5.000 hulu ledak (warheads); satu-satunya pemimpin negara superpower di dunia; Partai Demokratnya menguasai mayoritas kursi Senat dan DPR AS; peraih Nobel Perdamaian”, demikian alasan Obama meraih predikat tersebut.

Pada urutan kedua dan ketiga, muncul nama Hu Jintao dan Vladimir Putin. Hu Jintao merupakan pemimpin tertinggi di China dengan penduduk terbesar di dunia, ia dianggap telah mampu melakukan gebrakan dan tranformasi dalam bidang ekonomi di China (terbukti dengan keberhasilan menyelenggarakan salah satu ajang olahraga terbesar dunia, Olimpiade 2008), meski belum mampu menjalankan demokrasi seperti diharapkan Barat tetapi dalam bidang ekonomi China diprediksikan bakal mengambil alih posisi AS sebagai negara dengan ekonomi terbesar dalam 25 tahun. Sementara Putin yang kini menjabat Perdana Menteri dinilai sebagai sosok Tsar, Dinasti sekaligus autokrat seluruh Rusia, ia dianggap lebih berpengaruh ketimbang kepala negaranya (Presiden Dimitry Medvedev), negaranya merupakan penghasil energi dan mineral terbesar dunia, tahun lalu-sempat–memutus suplai energi ke beberapa negara Eropa, mantan anggota KGB yang banyak melakukan terobosan dalam konteks keamanan internasional termasuk di Dewan Keamanan PBB.

Urutan satu sampai tiga memang dipegang oleh para pemimpin dunia (negara). Dan kebetulan secara historis negara-negara mereka merupakan aktor penting dalam percaturan politik dunia. Fenomena ini mengingatkan kita pada rivalitas kutub-kutub yang berseberangan di masa perang dingin. Segitiga superpower dunia (AS, Uni Soviet/Rusia, China).

Selain para pemimpin negara muncul nama-nama seperti. Ben S. Bernarke analis ekonomi Amerika yang pendapatnya sangat di dengar oleh Gedung Putih, berada pada urutan keempat. Sergey Brin dan Larry Page, pendiri dan pemilik Google berada di urutan kelima.

Secara berurutan dari angka enam sampai sepuluh. Carlos Slim Helu (pengusaha terkaya Amerika Latin), Rupert Murdoch (pengusaha media), Michael T. Duke (pengusaha supermarket), Abdullah bin Abdul Aziz al Saud (raja sekaligus pengusaha minyak), William Gates III/Bill Gates (pengusaha software). Nama-nama mereka sangat familier di telinga kita. Sebab mereka adalah para aktor penting yang memegang sektor-sektor yang dekat dengan aktifitas publik luas.

Dari urutan satu sampai sepuluh saja kita bisa memetakan bahwa dunia ini memang dikuasai oleh segelintir orang yang mampu menguasai sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga, berimplikasi pada premis atau konsekuensi hukum sebab-akibat. Jika dunia ini dikuasai oleh orang-orang yang berhati mulia maka kesejahteraan akan didapat. Sebaliknya jika dunia ini didominasi oleh orang-orang yang tidak memiliki moralitas maka bencana akan didapat.

Forbes memang memiliki tradisi dalam memberikan kualifikasi atas seseorang, orang diberi predikat paling kuat atau paling berpengaruh jika memenuhi kriteria yang mereka tetapkan, begitu tulis para editor majalah Forbes.

Forbes sebagai media hanya sebatas melakukan kualifikasi dan memberikan predikat kepada siapapun yang berhak menyandangnya. Selepas itu? Tidak ada. Sebab, ini hanya persoalan trend. Namun demikian, rilis nama-nama seperti ini memiliki arti penting dalam konteks memahami kecenderungan dunia dan siapa yang berbuat dibalik arus besar dunia yang sedang kita hadapi.

Antara Konvensional-Kontemporer

List most powerful people

List most powerful people

Dari rilis nama tersebut penulis ingin membagi kekuatan atau kekuasaan di dunia ini ke dalam dua kanal. Pertama, kekuatan atau kekuasaan konvensional. Kedua, kekuataan atau kekuasaan kontemporer.

Kekuatan pertama yang konvensional ini sekaligus merefleksikan individu-negara sebagai satu kesatuan yang dimiliki oleh negara-negara dengan fundamen kekuatan militer, politik dan ekonomi kokoh. Dan, seperti di atas, kekuatan ini hanya dimiliki oleh beberapa negara dengan ditopang oleh karakter pemimpin yang kuat dan tegas. Sikap politik salah satu negara ini sangat menentukan stabilitas politik internasional. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan dunia manakala salah satu negara ini mengumandangkan perang nuklir yang mereka miliki masing-masing. Tetapi kita juga bersyukur saat ini negara-negara besar seperti AS-Rusia telah mulai mengupayakan pengurangan senjata nuklir melalui program non-Nuclear Proliferation Treaty (NPT). Tak lupa, kita berharap krisis di Korea Selatan-Utara yang belakangan kian memanas bisa dimediasi oleh kapabilitas negara-negara ini.

Sementara kekuatan kedua dimiliki oleh para pengusaha yang mampu membaca peluang usaha, termasuk dalam kategori ini adalah para philantropis dengan yayasan sosialnya. Mereka kuat karena secara internasional mampu memberikan pengaruh signifikan. Pada saat yang sama kalangan politisi juga mendekati mereka karena bagaimanapun juga, mereka berjasa pada tingkatan domestik dengan membuka sejumlah lapangan kerja yang tidak bisa dilakukan pemerintah, seperti terjadi pada Michael T. Duke yang sangat membantu menopang perekonomian AS. Atau, Carlos Slim Helu yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi dan infrastruktur berjuang membantu pemerintah untuk memajukan Meksiko dengan keyakinannya. Selain itu, pengusaha yang memiliki rasa sosial yang tinggi sangat membantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka masing-masing.

Sinergi

Dihadapan kita data-data kemiskinan semakin mencengangkan. Angka pengangguran yang terus meningkat di berbagai belahan dunia, baik di negara-negara miskin maupun negara maju yang baru saja terkena imbas krisis finansial global. Proyek dekolonialisasi PBB yang belum bergerak progress karena belum dijadikan prioritas oleh negara besar. Kerusakan alam yang semakin parah akibat ulah segelintir orang yang dengan membabi buta mengekploitasi hasil alam tanpa recovery. Fenomena pemanasan global warming atau climate change yang membutuhkan kajian intensif untuk memahami dan mencari solusinya. Dan, masih banyak persoalan lain yang menjadi persoalan bersama masyarakat dunia.

Merekalah Penguasa Dunia Saat Ini. Terlepas dari pembedaan antara dua kekuatan tersebut. Dibalik itu semua sebenarnya terdapat harapan besar untuk perubahan dunia ke arah yang lebih baik. Perubahan itu bisa terjadi manakala dua kekuatan besar ini saling menopang. Bersinergi bahu membahu dengan kompetensi dan kapabilitas mereka di bawah bendera kemanusiaan menyelesaikan persoalan di atas bersama-sama, seperti program Millennium Development Goals (MDGs) yang harus terus didukung. Ungkapan bijaksana, yang kuat membela yang lemah, dan yang besar menghargai yang kecil patut menjadi renungan kita semua.

(M. Sya’roni Rofii)

Catatan: Tulisan ini sebelumnya saya posting di Kompasiana tertanggal 5 Juli 2010, pukul 17:54.


Tanggapan Tulisan
5 Juli 2010 19:11
0

Mbah Marijan gk termasuk yah ?? :D

10 Juli 2010 | 08:42
0

Pastinya termasuk, karena mampu mengontrol gunung merapi. Sayangnya Forbes belum ketemu mbah marijan mas.. :-)

5 Juli 2010 22:06
0

SEBENARNYA PEMBISIK PRESIDEN LEBIH KUAT DARI PRESIDEN LHO …………….HA…..HA.. SAYANG TIDAK MUNGKIN POPULER SIAPA MEREKA

10 Juli 2010 | 08:43
0

Haha, orang tetangga juga biasanya sering bisik-bisik… :-)

Tulis Tanggapan Anda
Guest User

Istriku Cantik Ternyata Mata-mata???

Anna Chapman diduga agen mata-mata tertangkap oleh otoritas keamanan AS

Aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Gadis Rusia itu merubah duniaku seketika, kini aku tidak lagi bisa fokus mengerjakan tugas-tugas sekolah. Yang terbayang hanyalah gerak tubuhnya yang begitu lincah di lantai dansa Dockland. Seolah aku tidak sabar untuk menunggu, akupun lantas buru-buru mencari tahu profil lengkapnya. Akhirnya nomor handponya kudapati. Jalan itu telah terbuka, pikirku.

Saat itu aku masih berusia 21 tahun, sementara Anna masih 19 tahun. Kata-kata terindah yang pernah aku ucapkan pertamakali di depannya adalah, “kau adalah gadis tercantik yang pernah terlintas di depan mataku,” aku coba meyakinnya.

Waktu berjalan begitu cepat, momen-momen indah tercatat dalam sejarah cintaku. Akupun memutuskan untuk melamarnya. Tetapi saat itu ia menolak lantaran masih menunggu persetujuan orang tuanya. Ketika ia pulang ke Rusia tanpa diketahui aku mengikutinya dari belakang. Inilah caraku meyakinkannya bahwa aku serius untuk melamarnya.

Akhirnya, dia memutuskan untuk menikahiku walaupun tanpa persetujuan orang tuanya. Belakangan kami memberitahukan kepada orang tua Anna tentang pernikahan kami, mereka setuju bahkan menghadiahi kami berbulan madu ke sejumlah negara, termasuk Mesir.

Namun, akhir cerita cintaku tidak seindah pandangan pertama, kami memutuskan untuk bercerai. Di saat terakhir aku bersamanya ia terkesan tertutup, ia hanya mengatakan keluarganya adalah utusan resmi negaranya di luar negeri, ia juga tidak pernah lagi mengenalkanku dengan teman-teman Rusianya ketika sedang berkumpul bersama. Perceraian adalah keputusan sulit, tetapi harus dilakukan..

Cerita terakhir terntangnya, Anna bekerja di Bank Barclays, Inggris, saat memiliki cukup uang ia berencana untuk berlibur ke Amerika Serikat.

Kira-kira begitulah kisah Alex Chapman, mantan suami Anna Chapman seperti dikutip Daily Mail.

Anna Chapman belakangan diberitakan tertangkap di AS oleh agen CIA dan FBI ketika masuk di wilayah AS. Ia diduga sebagai agen spionase wanita Russia. Motif Anna adalah mendekati orang-orang yang dianggap memiliki banyak informasi dan mengumpulkan informasi tersebut sebanyak mungkin tentang AS untuk kemudian dikirmkan ke otoritas terkait di negaranya.

Kisah ini mengingatkan kita tentang sepak terjang spionase dalam geostrategi negara-negara di Dunia. Anna adalah satu diantara sekian banyak agen wanita yang melakukan kerja intelijen untuk negaranya. FBI sendiri seperti disebutkan Daily Mail telah menyelidiki Anna selama sepuluh tahun, namun baru tertangkap minggu ini.

Saat berita terkait Anna tersebar, pihak AS, Inggris, dan Russia kelihatannya sedikit mengalami grafik “dahi mengkerut”, tetapi menurut kabar hubungan negara-negara ini tidak terganggu oleh tertangkapnya sang agen.

Kisah mata-mata yang mirip dengan Anna adalah Mata Hari, Mata Hari termasuk tokoh kontoversial dalam sejarah spionase dunia, terutama di saat Perang Dunia I masih berkecamuk. Wanita yang pernah tinggal di Jawa dan Sumatera itu dikenal sebagai seorang penari cantik nan seksi yang pernah bepergian ke banyak kota, dan banyak negara lantaran kecantikan yang dimilikinya. Ia mampu mempengaruhi banyak birokrat dengan tubuh seksinya. Mencari sebanyak mungkin informasi untuk disuplai ke negara yang menggunakan jasanya.

Mata Hari yang kelahiran Friesland, Belanda itu pernah bekerja untuk Perancis sekaligus untuk Inggris yang sebetulnya sedang bermusuhan. Kerja Double Agent kemudian menjadi cerita penutup dari akhir kisah wanita itu, ia dihukum mati lantaran menyebarkan informasi kepada pihak musuh.

Informasi, adalah kata penting yang harus didapatkan oleh wanita-wanita ini terkait negara dimana mereka di tempatkan. Bagi lembaga CIA, M16, Mossad dan agen serupa informasi pertahanan adalah hal mutlak yang harus dimiliki. Perubahan norma dunia menyebabkan semua negara berhati-hati dalam bertindak karena perang yang ada sekarang adalah perang “otak” dan perang “informasi.” Persebaran nuklir yang belakangan menjadi isu penting dalam politik dunia membuat agen-agen ini bekerja cepat dan otomatis menghabiskan dana besar pula. Negara-negara besar memang tidak segan-segan mensuplai dana sebanyak mungkin untuk mengeathui keadaan negara lain.

Profesi intelijen memang sukar dipahami oleh masyarakat awam. Hasil kerja mereka adalah kebanggan bagi negara, tetapi bagi musuh hal itu adalah ancaman terbesar.

(M Sya’roni Rofii)

Catatan: Tulisan ini pernah saya posting di blog Kompasiana (menjadi highlights, dibaca lebih dari 1000 kompasianer dalam beberapa hari), sehingga saya sertakan contoh komentarnya.


Tanggapan Tulisan
4 Juli 2010 11:11
0

Hmmm…. ini sepertinya hanya terjadi di dalam film dan novel ya… tapi nggak tuh… memang banyak sekali terjadi… masih ingat kasus matahari?!

4 Juli 2010 | 13:11
0

Mbak ML, terima kasih banyak atas komentarnya. Ehm, saya jadi sungkan dikomenin pertama oleh mbak ML.
Iya mbak kelihatannya seperti di novel n film2 seperti James Bond dkk, tetapi kenyatannya memang ada banyak wanita berperan sebagai agen spionase. Dan, Mata Hari tetap menjadi bahan rujukan studi dlm sejarah spionase…

4 Juli 2010 11:16
0

Hehehe…saya ikuti berita ini kemaren di koran..hehehe…keren ya..seperi di film…

4 Juli 2010 | 13:13
0

Haha, iya mas Feliz. banyak film berangkat dari kisah nyata intelijen. Ada yg mengatakan novel yg difilmkan “Sang Penari” diperankan Tamara Blezinksi, diangkat juga dari kisah mata-mata Mata Hari…

4 Juli 2010 11:23 via Mobile Web
0

cewek utusan MOSSAD

4 Juli 2010 | 13:14
0

haha, gitu mas ya. Hati-hati lho ntar dibaca terus dikomenin sama Mossad…:)

4 Juli 2010 11:54
0

seperti melihat movie aja….

4 Juli 2010 | 13:16
0

mbak Dian, ga jauh beda sama twilight lah…:)

4 Juli 2010 | 13:16
0

alasannya, di Twilight, Edward Cullen si Vampir jadi mata2 di kehidupan manusia..

4 Juli 2010 12:06
0

nah lho… cewek cantik dari dulu berbahaya ha ha ha ha

4 Juli 2010 | 13:19
0

mbak Dev, haha, cantik tetapi tidak bahaya banyak juga kan mbak..:)
kalo naik pesawat mbak2 pramugari menjaga kita dari bahaya…:-)

4 Juli 2010 12:40
0

cantik itu berbahaya

4 Juli 2010 | 13:20
0

cari penawarnya biar tidak berbahaya…:-)

4 Juli 2010 12:45
0

sipp….keren….

4 Juli 2010 | 13:20
0

makasi mbak ita…:-)

4 Juli 2010 12:54 via Mobile Web
0

cantik itu penipu :D

4 Juli 2010 | 13:21
0

:-)

4 Juli 2010 13:01
0

Berbeda dengan Intelenjen kita, menyusupnya bukan ke negara lain……tapi ke NU dan Muhammadiyah….
Mengapa ya?

4 Juli 2010 | 13:25
0

mas Erry, ssst, nanti biar bapal intel yang komment…(silahkan bapak intel isi titik ini……………………..)
tapi mungkin biar ongkosnya ga mahal. kantor pp muhammadiyah d jogja, kantor nu di jakarta, tiket kereta atau pesawat bisa dijangkau…:)

4 Juli 2010 | 14:42
0

Itu beda antara negara berdaulat dgn “DAULAT TUANKU, kita kelihatan masih ditaraf daulat tuanku masih jauh dari angan2 berdaulat atas negara sendiri.

4 Juli 2010 | 18:32
0

Negara berdaulat memang membutuhkan strategi komprehensif…

4 Juli 2010 13:25
0

Terima kasih buat apresiasi rekan-rekan semua.
Salam Kompasianer.

4 Juli 2010 13:30 via Mobile Web
0

kalo densus 88, yg dicuragainya aja pasti mati, apalagi pelakunya pasti lebih mati,,,

4 Juli 2010 | 18:33
0

Setiap lembaga diberikan wewenang hukum dan dasar hukum bertindak, itu yang terpenting…:)

4 Juli 2010 13:59
0

Itulah hebatnya Anna Chapman, biar jatuh cinta tapi masih tetap setia untuk negaranya Rusia.

4 Juli 2010 | 18:35
0

Nasionalisme masing-masing orang terkadang dipengaruhi orang-orang disekitarnya…:-)

4 Juli 2010 15:43
0

istriku agen juga keknya….agen sejuta sunlight…^^

4 Juli 2010 | 18:36
0

haha, kalo itu sepertinya berhadiah mas…:)

4 Juli 2010 16:52
0

dalam beberapa tahun ke depan, holywood siap produksi film dengan judul: my wife is a Spy

4 Juli 2010 | 18:37
0

sebenarnya sudah banyak mas seeperti James Bond, Mr and Mrs, Mission impossible. Menarik juga sih untuk judul my wife is a Spy…:-)

4 Juli 2010 16:55 via Mobile Web
0

Oh, Anna…. Teganya kau..!

4 Juli 2010 | 18:38
0

Cinta-cinta…:-)

4 Juli 2010 22:22
0

di Indonesia juga banyak mata2 Barat yang berkedok Turis. Mereka masuk Kalimantan, Sulawesi, Papua, bahkan ke pulau2 kecil seperti Lombok, halmahera, dll.
Mereka mengumpulkan sebanyak mungkin informasi ttg Indonesia sedetail2 nya.

Tp syang, negara kita lemah sekali dlm Inteligen.

4 Juli 2010 | 22:35
0

mata2 bintitan hihihihi

5 Juli 2010 | 08:26
0

@mas Subki: kalau kondisinya seperti itu, maka disitulah arti penting memperkuat intelijen dalam negeri untuk melakukan kontra-intelijen. mengawasi intel asing tanpa harus membuat setiap orang asing terganggu. Yang terpenting adalah para wisatawan asing nyaman berada di Indonesia, tetapi jika menyalahgunakan pasport tentu pihak keamanan harus bertindak tegas.
@mas budi: hehe…

5 Juli 2010 01:41
0

intelijen itu merupakan senjata paling ampuh bagi suatu negara…jadi inget kehebatan kisah mata mata mossad eli cohen dan wolfgang lotz..

5 Juli 2010 | 08:27
0

Spy is secret mission…:-)