January 1, 2011

Ani Yudhoyono-Megawati 2014, Bukan Skenario PDI-P

Ternyata asumsi banyak kalangan tentang kemungkinan ibu Ani maju sebagai salah satu capres pada pemilihan presiden 2014 bukan isapan jempol, lihat saja berita yang muncul hari ini di portal kompas (31/12) menjelang tahun baru 2011 yang memberitakan tentang sinyalemen politik dari para elit partai Demokrat maupun PDI-P.

Disebutkan bahwa PDI-P tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai Demokrat, hal ini dikuatkan oleh salah satu kader PDI-P di daerah, sementara lampu hijau dari Partai Demokrat disuarakan pak Ruhut Sitompul—kader pecinta sejati Pak Beye. Ibu Ani sebagai Presiden dan cawapres akan dicarikan dari kader muda PDI-P, kira-kira begitu skenario jika dua partai ini berkoalisi. Pintu koalisi cukup terbuka pada kedua partai mengingat kebekuan politik yang selama ini terjadi perlahan mulai mencair. Lantas siapa yang hendak menjadi pendamping ibu Ani? Dengan kriteria muda tentu saja ibu Megawati tidak termasuk dalam kategori ini, maka ada kemungkinan mbak Puan Maharani.

Belum lama ini sebuah opini dari wimar witoelar di Jakarta post mengulas tentang kandidat yang bakal maju di pertarungan 2014, diprediksikan wimar, akan maju sejumlah kandidat dan tidak jauh dari peserta pilpres tahun 2009, nama-nama seperti Prabowo, Wiranto, diprediksikan akan tanding ulang meski tidak dalam satu barisan, disusul nama-nama baru seperti pak Ical, pak Surya dan tidak ketinggalan ibu SMI yang bisa jadi adalah kuda hitam dalam kompetisi karena tidak memiliki dukungan politik dan SMI bukan hobi politik.

Catatan menarik, jika SMI benar-benar maju menjadi salah satu kandidat—seperti dielu-elukan sejumlah kalangan karena melihat track record SMI yang jauh lebih baik dari segi integritas jika dibandingkan dengan kandidat lain, maka dipastikan SMI selain bertemu dengan petualang politik sejati sejak pasca-reformasi tetapi juga akan head to head dengan ibu Ani. Otomatis, pilpres 2014 akan diramaikan dengan parade kebaya capres-cawapres wanita. Dan, pak beye dipastikan akan menjadi juru kampanye ibu Ani seperti Bill Clinton kampanye buat ibu Hillary.

Memasuki 2011 tentu bukan hal aneh untuk berbicara pemilu 2014, mengingat ajang kompetisi politik itu tiga tahun lagi akan tiba. Dengan memprediksikan kemungkinan-kemungkinan dalam pemilu 2014 kita juga hendak mengingatkan pemerintah bahwa tiba saatnya untuk unjuk prestasi karena masa jabatan tidak lama lagi. Kita bisa pastikan dalam catatan harian masyarakat bahwa tahun 2010 ini masyarakat kita dijejali dan disesakkan oleh drama politik yang tak kunjung berakhir.

Akhir kata, kita tidak punya urusan siapa berkoalisi dengan siapa untuk kursi presiden. Lepas dari semua itu, semoga di masa yang akan datang, postingan pada malam tahun baru 2014 penuh dengan prestasi yang membanggakan negeri ini. Sebelum mencontreng siapa yang layak menjadi pengganti pak beye.

Salam 2011

No comments: