February 1, 2011

Benarkah PSSI Menjual Indonesia?

Benarkah Pssi Menjual Indonesia?

OPINI | 01 February 2011 | 08:53 339 1 Nihil

1296523392427978624

Saat pak nurdin bersalaman dengan pak beye di Gelora Senayan, momentum AFF (ilustrasi/kompas)

Tadinya saya tidak terlalu menghiraukan berita seputar PSSI yang diduga mengatur skor pertandingan saat Timnas Indonesia kalah oleh Timnas Malaysia saat laga final Piala AFF berlangsung. Timnas Indonesia diskenariokan bakal kalah sesuai pesanan bandar judi kepada sejumlah oknum PSSI. Kenapa tidak hirau? Jelas karena saat menyaksikan laga AFF itu Timnas kita memang kalah dari berbagai segi, baik teknik maupun mental.

Saat itu semua kita sepakat bahwa justru yang menjadi penyebab kekalahan Timnas kita adalah kegiatan-kegiatan yang merecoki agenda sang pelatih, Alfred Riedl: pemain yang seharusnya dikarantina agar siap mental dan kondisi tetap fit diarak kesana kemari oleh jajaran pak Nurdin dkk, itu analisa jangka pendeknya.

Sementara analisa jangka panjang, sulit untuk melahirkan timnas yang solid dan bermental juara tanpa pembinaan yang terencana mulai dari usia dini hingga usia senior untuk mengisi skuad tim Merah Putih. PSSI diharapakn mengalokasikan dana yang diterima dari negara untuk membina atlet-atlet muda yang bertebaran di tanah air–bakat Okto maniani adalah salah satu rujukan pemain ideal saat itu. Sekali lagi, kegagalan timnas kita merengkuh trofi murni faktor kekalahan dari segi permainan, Tidak ada analisa kekalahan TImnas karena faktor bandar judi yang memang memesan Timnas kalah.

Kembali ke soal suap di tubuh PSSI, kabar terbaru itu muncul dua hari ini, berawal dari tulisan salah seorang yang mengaku bernama Eli Cohen, yang menuliskan surat elektronik kepada pak beye disertai dua alamat redaksi koran sepakbola. Surat yang ditulis oleh orang yang mengaku sebagai pegawai pajak itu kurang lebih berisi: pernah memeriksa dan mendengar kabar dari salah seorang oknum PSSI terkait adanya suap oleh bandar judi kepada oknum PSSI agar mengatur pertandingan, konon uang hasil suap itu akan digunakan untuk membiayai kampanye salah seorang kandidat berinisial XX saat kongres PSSI berlangsung pada Maret nanti. Bukankah bermain uang tidak jarang kita dengar di PSSI?

Eli Cohen mengakhiri tulisannya dengan bijak, menyarankan agar pak beye dan mereka yang berkepentingan di bidang itu untuk menelusuri benar atau tidaknya isu tersebut. Berita yang beredar kemarin juga menyebutkan bahwa KPK hendak menginvestigasi kasus ini jika kasus itu benar adanya. Sementara pihak PSSI lewat sekjennya, pak Nugraha besos, menganggap ini sebagai fitnah yang kejam!

1296524465969685929

Saat fenomena crop circle ramai, pak nurdin tak ketinggalan diingatkan (ilustrasi/google)

Akhir kata, surat itu, entah benar atau tidak, setidaknya menjadi bahan tambahan untuk mengevaluasi kepemimpinan pak Nurdin dkk selama dua periode ini–anggap saja surat tersebut seperti surat pembaca yang menguak jalan-jalan Gayus ke luar negeri, meski awalnya ditampik Gayus. Aneka kritik datang dari para penggemar bola dan pengawal etika agar sebisa mungkin turun secepatnya.

Salam Kompasiana,

Pertama saya posting di kompasiaa.

No comments: